
a. perpindahan kalor pada air saat direbus,
b. perpindahan kalor dari pengering rambut,
c. aliran udara dari kipas angin.,
d. sistem pendingin ruangan, dan
e. kulkas.
Hubungan laju perpindahan kalor dan luas penampang (A)
Luas penampang permukaan air pada gambar
(b). Dengan pemanasan api yang sama maka air pada bejana (b) lebih cepat panas. Jadi, laju kalor secara konveksi berbanding lurus dengan luas penampang (A)
Hubungan laju perpindahan kalor dengan kenaikan suhu (∆T)
Pada saat yang sama, kenaikan suhu pada bejana (b) lebih besar daripada bejana (a). Ternyata air pada bejana (b) lebih cepat panas daripada air pada bejana (a). Jadi, laju perpindahan kalor secara konveksi berbanding kenaikkan suhu(∆T)
Hubungan laju perpindahan kalor dengan jenis bahan
Kedua bejana diisi dengan air yang berbeda jenisnya. Air pada bejana (b) lebih cepat panas daripada air bejana (a). Jadi, laju kalor secara konveksi tergantung pada jenis bahan.

Q/t = hA∆T
Keterangan:
h = koefisien konveksi(W/m2K)
A = luas penampang (m2)
∆T = kenaikan suhu (K)
Q/t = laju perpindahan kalor (J/s atau W)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar